Jumat, 18 Januari 2008

Sampah Kota Banjar Masuk Ciminyak

Radar Tasikmalaya,
Kamis, 22 Juni 2006

BANJAR - Persoalan sampah di Kota Banjar tampaknya akan segera teratasi. Pasalnya, warga Dusun Cipurut Desa/Kecamatan Cisaga Kabupaten Ciamis mengizinkan Pemkot Banjar untuk membuang sampah ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) Ciminyak melalui pintu masuk Cipurut. Namun jalan menuju lokasi tersebut tetap harus diperbaiki.

Hal itu disepakati dalam pertemuan antara pihak warga Cipurut dengan Pemda Ciamis dan Pemkot Banjar - diwakili UPTD Kebersihan Dinas Tarkim dan Lingkungan Hidup Kota Banjar - disaksikan aparat polsek Cisaga di Aula Dusun Cipurut Desa Cisaga, Rabu (21/6) sore. "Sampah dari Kota Banjar mulai besok (hari ini, red) sudah diperkenankan masuk ke TPA Ciminyak melalui jalur Cipurut. Dan, sebenarnya warga tidak melarang membuang sampah ke Ciminyak, tetapi ingin ada perhatian agar jalan segera diperbaiki", ujar Kepala UPTD Banjar Agus Nugraha kepada Radar, kemarin.

Perwakilan dari warga Dusun Cipurut sekaligus Ketua RW. 02 Hadis, menjelaskan inti permasalahan ini bukan terletak pada sampahnya, tetapi lebih pada siapa sebenarnya yang bertanggung jawab atas perbaikan jalan pasca Banjar berpisah dengan Kabupaten Ciamis. Sebab sudah banyak berjanji tapi tidak ada realisasi.

"Kami hanya butuh kejelasan saja. Yang pakai jalan adalah Banjar, sedangkan wilayah masuk ke Ciamis. Nah, dengana adanya kejadian ini kami baru tahu bahwa yang akan membangun jalan masuk ke TPA adalah Ciamis. Kami mengetahui dari UPTD Rancah, dimana pembangunan jalan masuk ke TPA Ciminyak sudah diajukan sepanjang 2.600 meter", ungkap dia.

Ditambahkan, pembangunan jalan tersebut akan dilaksanakan pada bulan Agustus. "Kami akan tunggu realisasinya, jika pada bulan Agustus tidak teralisasi, kami terpaksa benar-benar memblokir jalan ke TPA Ciminyak. Dan itu sudah masuk dalam kesepakatan tadi (kemarin, red)", ancam dia.

Ketika radar memasuki TPA Ciminyak yang masuk Desa Wangunjaya Kecamatan Cisaga, disekitar TPA tidak ada reaksi apapun dari warga. Bahkan, mereka tidak tahu kalau di desa tetangganya tempat awal pintu masuk menuju TPA melarang mobil sampah.

"Wah, kami warga yang berdekatan langsung dengan TPA belum mendengar adanya keberatan. Padahal Dusun Ciminyak itu berdekatan dengan TPA. Atau mungkin saya tidak tahu. Tapi yang jelas tidak kurang dari 50 warga Ciminyak dan Bantardawa mengais rejeki dari TPA Ciminyak", kata Odang, salah seorang warga yang rumahnya berdekatan dengan TPA itu. (R122)

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Waduh Sampah ?????? pami laku di kilo mah wioooossss , ari sampah bau mah kumaha atuh warga ????????lunya taing