Jumat, 18 Januari 2008

Warga Desa Legokherang takjadi Pisahkan Diri

KUNINGAN, (PR).-

Untuk kedua kalinya, massa dari Desa Legokherang Kec. Cilebak Kab. Kuningan, Jumat (10/6) melancarkan aksi unjuk rasa dan kali ini ke kantor pemkab setempat. Namun, kedatangan massa selain menegaskan kembali aspirasi mereka, juga sekaligus meminta maaf kepada Bupati H. Aang Hamid Suganda atas kejadian unjuk rasa sebelumnya yang disadari mereka "kebablasan".

Kepada Bupati Kuningan, H. Aang Hamid Suganda yang saat itu langsung menemui massa, warga menyatakan, secara administratif tidak ada keinginan ataupun niat untuk bergabung dengan Kec. Rancah Kab. Ciamis ("PR",4/6-red.). "Tujuan kami unjuk rasa saat itu, bukan untuk tujuan memisahkan diri," kata Uyu Wahyudin, juru bicara warga pengunjuk rasa.

Uyu Wahyudin dan beberapa warga lainnya, mengaku sangat menyesal adanya pihak yang berupaya memprovokasi warga pengunjuk rasa, sehingga kemudian menimbulkan opini, seolah-olah Legokherang ingin bergabung dengan wilayah Kec. Rancah Ciamis. "Karena itu, kami datang untuk meminta maaf atas perbuatan kami. Kami tetap bagian dari warga Kuningan, tidak menginginkan bergabung dengan Ciamis atau daerah lainnya," tandasnya seraya dibenarkan Kades Legokherang, Syamsu.

Namun, pada kesempatan itu, salah seorang warga kembali menegaskan, pentingnya pembangunan ruas jalan antara Legokherang dengan Cilebak. Karena, dengan kondisi jalan yang ada saat ini, harga-harga berbagai barang kebutuhan menjadi sangat mahal. Begitu pula dengan biaya tranportasi, baik ojek maupun mobil umum. "Karena itu, kami berharap, pembangunan jalan Legokherang-Cilebak bisa dilaksanakan tahun 2006 seperti yang dijanjikan oleh Pak Bupati," ucap salah seorang warga pengunjuk rasa.

Bupati Kuningan, H. Aang Hamid Suganda yang saat itu langsung menemui para pengunjuk rasa, menanyakan apakah kedatangan dan pernyataan mereka itu atas paksaan ataupun tekanan. Dengan serempak, warga pun segera menjawab,".. Tidak, tapi atas kesadaran sendiri." Mendengar jawaban itu, Bupati Aang pun, menyatakan memaafkan seraya beranalogi, ibarat bapak punya banyak anak, tentunya ada saja anak yang nakal.

Bupati didampingi Kepala Dinas Bina Marga, Ir. H. Jajat Sudrajat, pun menegaskan, pembangunan wilayah selatan Kab. Kuningan, memang masih perlu penanganan dan perhatian yang cukup serius, khususnya sarana transportasi maupun pendidikan.

Karena itu pula, lanjut Aang, dirinya sering datang ke Legokherang yang belum terjamah pembangunan secara besar-besaran, bahkan sempat mobilnya terjebak lumpur dan mogok, jutsru karena ingin mengetahui persis dengan mata kepalanya sendiri, masalah kondisi di Legokherang tersebut.

Menyinggung keinginan warga untuk pembangunan ruas jalan Legokherang-Cilebak, Bupati Aang kembali menegaskan, pembangunan jalan tersebut akan dilakukan tahun 2006 mendatang. Pembangunan jalan tersebut, tidak dapat dilaksanakan tahun 2005 ini, karena membutuhkan dana yang cukup besar, sekira Rp 1 miliar. Karena, di sana juga terdapat tiga jembatan yang putus. Sementara ini, sedang dilakukan pembangunan jalan Mandapa-Kembanglopang sepanjang 1, 26 km," jelasnya.(A-98)***

Tidak ada komentar: